Selasa, 08 Juli 2008

Caramel Info Music : Band Surabaya Resmi Rilis Album "GEBY" Tinggal Kenangan


‘Tinggal Kenangan’, sesungguhnya hanyalah sebuah lagu pop biasa, dengan pola ritme simple atau sederhana secara musikal. Demikian pula soal lirik, tak berbeda dengan kebanyakan lirik lagu pop khas Indonesia lainnya; singkat, jujur apa adanya dengan kalimat langsung tentang diriku-dirimu. Seperti petikan liriknya berikut ini;

Pernah ada rasa cinta antara kita/ kini tinggal kenangan// Ingin kulupakan semua tentang dirimu/ namun tak lagi kan seperti dirimu oh bintangku (kekasihku)// Jauh kau pergi meninggalkan diriku/ disini aku merindukan dirimu// Ingin kucoba mencari penggantimu/ namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih//

Tak heran jika lagu ‘Tinggal Kenangan’ ciptaan 4 orang musisi asal Surabaya (Angga, Jenggo, Anang, Didin dan Rozy) - yang membentuk sebuah band bernama Caramel di tahun 2003 - begitu mudah disenandungkan meski seseorang baru sekali saja mendengarkannya.

Terbukti, lagu ‘Tinggal Kenangan’, berhasil “menghipnotis” seluruh remaja di negeri ini, sejak muncul di internet setahun silam. Padahal lagu yang diciptakan di tahun 2004 tersebut, belum lagi dirilis oleh band Caramel.

Konon, seseorang yang mengaku bernama “Geby” nekat memposting lagu tersebut di dunia maya. Padahal lagu itu direkam dengan iringan gitar akustik dan chord yang tak beraturan serta suara yang pas-pasan. Anehnya, dengan kualitas seperti itu, lagu ‘Tinggal Kenangan’ disukai secara massal. Dan mampu membuai remaja Indonesia saat ini. Aneh tapi nyata.

Apakah ini sekadar fenomena biasa dalam industri musik? Ataukah ini misteri dibalik sebuah lagu yang kini menjadi perbincangan hangat dikalangan remaja. Katanya, sang pencipta sekaligus penyanyi yang mengaku bernama “Geby” itu, meninggal dunia secara misterius usai menyanyikan lagu tersebut. Sampai kini tak seorang pun yang bisa membuktikan dimana keberadaan “Geby”.

Siapakah sesungguhnya “Geby”?
Menurut Angga Jenggo, vokalis Caramel, bahwa ditahun 2004, saat mereka baru saja usai menciptakan lagu ‘Tinggal Kenangan', pernah ada seseorang bernama Geby sempat menjadi penyanyi pendamping Jenggo di Caramel.

“Tapi yang kami dengar pada lagu ‘Tinggal Kenangan’ yang beredar di internet itu, bukanlah suara Geby yang pernah menjadi penyanyi Caramel. Tapi melodi lagu dan liriknya, itu benar karya kami. Lirik lagunya sama tak ada yang berubah. Itu ciptaan kami di tahun 2004 lalu,” terang Jenggo sembari memperdengarkan lagu versi internet itu.
Namun yang lebih mengherankan lagi, jelas Anang, gitaris Caramel, tiba-tiba ada sebuah band yang juga sudah rekaman dan juga bernama “Caramel” menjadikan lagu ‘Tinggal Kenangan’ sebagai single hits mereka.
Apa-apaan ini? Ini lebih memalukan lagi, bagaimana bisa ada sebuah band memakai nama Caramel sekaligus memakai lagu ciptaan kami dan diakuinya sebagai lagu mereka? Malah lagu ini dimasukkan ke dalam album baru mereka,” tukas Anang dengan wajah keheranan.
Sekelumit kisah misteri lagu ‘Tinggal Kenangan’ tersebut, sesungguhnya dalam industri musik, pernah terjadi di awal tahun 70-an. Kala itu, orang ribut mempersoalkan tentang siapa pencipta lagu ‘I Wanna Be Your Man’, The Beatles atau The Rolling Stones? Kala itu, kedua band tengan berada di puncak popularitasnya.

Belakangan baru diketahui, setelah Mick Jagger, vokalis The Rolling Stones berbicara bahwa lagu tersebut adalah ciptaan John Lennon. Namun sebelum direkam oleh The Beatles untuk album mereka, Jagger telah menyanyikannya dalam setiap konser mereka. Walhasil, kedua band legendaries tersebut meraup keuntungan dari misteri sebuah lagu.

Apakah Caramel asal Surabaya ini bakal mengalami keuntungan serupa akibat misteri dibalik lagi ‘Tinggal Kenangan’? Besar kemungkinan “Iya!”. Apalagi dalam debut album Caramel yang diproduksi oleh Nagaswara ini, lagu ‘Tinggal Kenangan’ dibuat dalam 2 versi; yakni versi band dan versi akustik (seperti yang beredar di internet, minimalis tapi manis). Dan nilai plus dari versi akustik Caramel asal Surabaya ini, gitar akustik dimainkan oleh Tohpati, bukannya sang gitaris Caramel, Anang. Loh kok?

“Tadinya aku yang ngisi gitar akustiknya untuk menguatkan soul dari lagi ‘Tinggal Kenangan’, tapi belakangan aku dan teman-teman merasa kalau yang mainkan Tohpati pasti soul-nya lebih kuat. Kebetulan aku pun mengagumi Tohpati,” ungkap Anang yang memilih Putrie Indah sebagai pengganti Geby yang hengkang dari Caramel untuk menyanyikan ‘Tinggal Kenangan’ tersebut.

Sebetulnya, meski tanpa lagu ‘Tinggal Kenangan’ yang misterius itu, Caramel memiliki potensitas musikal yang memadai jika melirik sejumlah lagu lainnya, seperti; ‘Cinta Tanpa Batas’, ‘Cerah’, ‘Hanya Lelaki’ dan ‘Ku Ingin Dicintai’. Bisa dibilang, warna Pop yang mereka tawarkan “serupa tapi tak sama” dengan kebanyakan musik Pop yang kini membanjiri etalase toko musik di tanah air.
Pada lagu ‘Cinta Tanpa Batas’ misalnya. Jenggo, sang vokalis pengagum Pearl Jam ini, menyanyi dengan cara yang tak lazim. Nyaris tanpa emosi, seakan terdengar datar, namun menggemaskan. Kita pun larut mengikuti bait demi bait tanpa sadar. Teknik menyanyi seperti ini, hanya dimiliki segelintir orang, salah satu yang terbaik adalah Ipang, eks vokalis Plastik. Tak heran Ipang digamit untuk menjadi vocal director bagi Jenggo.

Nuansa yang sama pun muncul dalam lagu ‘Hanya Lelaki’. Ada kekhawatiran menyanyi dengan gaya “datar” seperti itu, cenderung membosankan pendengarnya. Namun ini tak terjadi, karena gaya ini tak berdiri sendiri, namun menyatu dalam lirik dan aransemen.
Dalam ‘Cerah’, kontrol emosi yang sangat kuat juga ditunjukkan oleh Caramel. Meski mengusung Pop dengan sentuhan Rock N Roll, pola ritme dan aransemen lagu ini mengalun merdu tanpa teriakan yang menghentak. ‘Cerah’ pun terasa indah dan melodius. Sukses ini tentu saja berkat kolaborasi Caramel dengan Didit Saat, eks gitaris Plastik sebagai Music Director.
Akhirnya, keceriaan khas remaja dimunculkan Caramel dalam lagu ‘Ku Ingin Dicinta’ yang disenandungkan oleh Putrie Indah yang memiliki karakteristik pada vocalnya. Apalagi, penyanyi sekaligus pelatih vocal senior, Zoel, turut memoles keindahan sura Putrie.

Dari 5 komposisi lagu tersebut, sesungguhnya arek-arek Suroboyo ini memperkenalkan warna musi Pop yang popular di Inggris Raya, dimana mereka menyebutnya sebagai musik dengan genre ‘Poppy’. Bisa dibilang baru dan pertama di Indonesia.

“Kami merasa belum puas dengan karya perdana ini, tapi kami juga nggak mau menunda kesempatan emas yang diberikan oleh Pak Rahayu dari Nagaswara pada kami. Untuk saat ini, inilah karya kami yang terbaik. Semoga mimpi kami bisa menjadi generasi berikutnya setelah Dewa dan Padi bisa terwujud,” pungkas Angga Jenggo penuh kerendahan hati, yang diamini rekan-rekannya.

Lalu, dimanakah letak misteri sebuah lagu?
“Ketika seniman musik tak bisa lagi membuat lagu yang sama untuk kedua-kalinya”
Buddy ACe
Music Journalist (Press Release Nagaswara)

0 komentar:

Template by : Arjuna